Resensi Buku
Langkah dan Petunjuk Menulis Resensi Buku
- Pilihlah 1 buku fiksi atau non fiksi
- Bacalah dengan teliti dan tandailah bagian atau peristiwa yang menarik dan catat halamannya
- Catatlah identitas buku/cerita yang dibaca, yaitu judul, pengarang, ilustrator, penerbit, tahun, kota,jenis/genre buku, jumlah
- Tulislah sinopsis, yaitu ringkasan cerita tetapi tidak mencantumkan akhir cerita supaya pembaca merasa penasaran. Panjang synopsis sekitar setengah
- Jelaskan kelebihan buku yang bias ditinjau dari segi: bagaimana cara pengarang menceritakan / jalan cerita/ ilustrasi/ endingnya dapat diduga/ isi cerita adakah hal yang bias dipelajari/ bahasa dan kosa kata/ dll
- Jelaskan bagian dari kekurangan buku beserta alasannya, tetapi gunakan diksi atau pilihan kata yang pantas, seperti ‘jelek gambarnya’è bisa diganti dengan kata ‘ kurang menarik ilustrasinya’.
- Terakhir, jelaskan bagian yang menarik dan tunjukkan alasanmu mengapa buku ini layak atau pantas dibaca sesegera mungkin ( yakinkan pembaca dan beri alasan)
Contoh Resensi Buku
Judul buku : Selamat Tinggal Kebodohan
Pengarang : Fajar Erna
Penerbit : PT Abadi Jaya
Kota penerbit : Jakarta
Tahun Terbit : 1993
Jenis buku : fiksi anak – anak
Jumlah halaman : 39 halaman
Harga :
Penerjemah :
Editor :
Cetakan ke :
Pendahuluan : Buku Cerita yang berjudul Selamat Tinggal Kebodohan ini adalah pemenang dari lomba mengarang antar guru di Jawa Tengah yang diadakan oleh Departemen Pendidikan dan Kebudayaan propinsi Jawa Tengah.
Tentang Pengarang : (Biografi singkat pengarang)
Sinopsis :
Buku cerita ini mengisahkan tentang seorang anak permpuan bernama Nani yang tidak begitu pintar di sekolah. Ia sudah berusaha belajar dengan keras, tetapi nilai-nilainya tidak menunjukkan peningkatan. Hal inilah yang menyebabkan ia menjadi anak yang minder di sekolah. Ibunya yang bijaksana menghibur Nani supaya ia bisa menemukan kelebihan dan menggali potensi yang ia miliki. Pada awalnya Nani tidak yakin bahwa usul ibunya akan membuahkan hasil karena jelas-jelas tidak ada hadiah bila Nani hanya menonjolkan kerapian dan kebersihan. Akhirnya Nani menjadi sadar bahwa apa yang dikatakan oleh ibunya adalah benar. Lalu apa yang membuat Nani meninggalkan kebodohan?
Kelebihan buku :
Kelebihan buku ini terletak pada kesederhanaan dalam isi cerita karena idenya berangkat dari kejadian sederhana yang dialami oleh anak-anak sehari-hari. Buku ini menceritakan bagaimana cara memecahkan masalah sesuai dengan tingkat berpikir anak-anak sehingga mudah dipahami oleh pembaca dan memberikan teladan yang baik. Pengarang menulis cerita ini dengan bahasa yang mudah dimengerti oleh anak-anak sehingga pesan yang disampaikan dalam buku ini mudah pula dipahami oleh anak-anak.
Kekurangan buku
Sayangnya, kualitas kertas kurang bagus sehingga dalam jangka waktu lama buku ini mudah rusak. Selain itu, di bagian sampul belakang tidak terdapat sinopsis sehingga pembaca tidak bisa menebak bagaimana jalan ceritanya.
Bagian yang Menarik :
Bagian yang menarik dari buku ini adalah ketika tokoh yang bernama Nani mendapat kejutan dari Ibu Menteri (halaman 36). Nani mendapat pelukan dari Ibu Menteri karena ia tampak bersih dan rapi dalam berpenampilan (halaman 38). Nani akhirnya percaya diri dan sadar bahwa menjadi juara dan mendapat hadiah bukan hal yang penting.
Rekomendasi : Menurut saya, buku ini layak dibaca oleh anak-anak kerena mereka akan mendapat pelajaran yang baik bahwa semua anak harus percaya diri dengan potensi yang dimiliki. Anak-anak tidak boleh rendah diri karena merasa tidak pintar. Mereka harus menyadari bahwa setiap anak itu punya kelebihan masing-masing.
Pengarang : Fajar Erna
Penerbit : PT Abadi Jaya
Kota penerbit : Jakarta
Tahun Terbit : 1993
Jenis buku : fiksi anak – anak
Jumlah halaman : 39 halaman
Harga :
Penerjemah :
Editor :
Cetakan ke :
Pendahuluan : Buku Cerita yang berjudul Selamat Tinggal Kebodohan ini adalah pemenang dari lomba mengarang antar guru di Jawa Tengah yang diadakan oleh Departemen Pendidikan dan Kebudayaan propinsi Jawa Tengah.
Tentang Pengarang : (Biografi singkat pengarang)
Sinopsis :
Buku cerita ini mengisahkan tentang seorang anak permpuan bernama Nani yang tidak begitu pintar di sekolah. Ia sudah berusaha belajar dengan keras, tetapi nilai-nilainya tidak menunjukkan peningkatan. Hal inilah yang menyebabkan ia menjadi anak yang minder di sekolah. Ibunya yang bijaksana menghibur Nani supaya ia bisa menemukan kelebihan dan menggali potensi yang ia miliki. Pada awalnya Nani tidak yakin bahwa usul ibunya akan membuahkan hasil karena jelas-jelas tidak ada hadiah bila Nani hanya menonjolkan kerapian dan kebersihan. Akhirnya Nani menjadi sadar bahwa apa yang dikatakan oleh ibunya adalah benar. Lalu apa yang membuat Nani meninggalkan kebodohan?
Kelebihan buku :
Kelebihan buku ini terletak pada kesederhanaan dalam isi cerita karena idenya berangkat dari kejadian sederhana yang dialami oleh anak-anak sehari-hari. Buku ini menceritakan bagaimana cara memecahkan masalah sesuai dengan tingkat berpikir anak-anak sehingga mudah dipahami oleh pembaca dan memberikan teladan yang baik. Pengarang menulis cerita ini dengan bahasa yang mudah dimengerti oleh anak-anak sehingga pesan yang disampaikan dalam buku ini mudah pula dipahami oleh anak-anak.
Kekurangan buku
Sayangnya, kualitas kertas kurang bagus sehingga dalam jangka waktu lama buku ini mudah rusak. Selain itu, di bagian sampul belakang tidak terdapat sinopsis sehingga pembaca tidak bisa menebak bagaimana jalan ceritanya.
Bagian yang Menarik :
Bagian yang menarik dari buku ini adalah ketika tokoh yang bernama Nani mendapat kejutan dari Ibu Menteri (halaman 36). Nani mendapat pelukan dari Ibu Menteri karena ia tampak bersih dan rapi dalam berpenampilan (halaman 38). Nani akhirnya percaya diri dan sadar bahwa menjadi juara dan mendapat hadiah bukan hal yang penting.
Rekomendasi : Menurut saya, buku ini layak dibaca oleh anak-anak kerena mereka akan mendapat pelajaran yang baik bahwa semua anak harus percaya diri dengan potensi yang dimiliki. Anak-anak tidak boleh rendah diri karena merasa tidak pintar. Mereka harus menyadari bahwa setiap anak itu punya kelebihan masing-masing.
Resensi Buku
Judul Novel: Negeri 5 Menara
Judul resensi novel : Negeri 5 Menara
Pengarang : A. Fuadi
Penerbit : Gramedia Pustaka Utama
Tahun Terbit : Agustus 2010
Kota Terbit : Jakarta
Jumlah Halaman : 424 hal
Pendahuluan : Novel Negeri 5 Menara karya Ahmad Fuadi yang merupakan novel best seller ini, menceritakan kisah lima orang sahabat yang mondok di sebuah pesantren yaitu Pondok Madani (PM). Novel best seller ini merupakan novel pertama dari trilogi yang secara apik bercerita tentang dunia pendidikan khas pesantren, lengkap dengan segala pernak-pernik kehidupan para santrinya. Sejak pertama kali diterbitkan pada Juli 2009, buku Negeri 5 Menara karya Ahmad Fuadi telah terjual lebih dari 100 ribu eksemplar. "Novel ini telah terjual 125.723 eksemplar.
Pengarang : Ahmad Fuadi (lahir di Maninjau, Sumatra Barat, 30 Desember 1972; umur 39 tahun) adalah novelis, pekerja sosial dan mantan wartawan dari Indonesia. Novel pertamanya adalah novel Negeri 5 Menara yang merupakan buku pertama dari trilogi novelnya. Karya fiksinya dinilai dapat menumbuhkan semangat untuk berprestasi.
Sinopsis : Alif Fikri adalah seorang yang sangat menginginkan sekolah di SMA Bukittinggi Sumatera Barat dengan berbekal nilai ujian yang lumayan bagus. Namun mimpinya seakan sirna, musnah tak berbekas, karena Amaknya tidak mengijinkan. Beliau ingin Alif sekolah di Madrasah Aliyah yang berbasis agama, dengan alasan Amak ingin Alif menjadi Ustad (Ulama). Dengan setengah hati, Alif menerima keinginan Amaknya untuk sekolah agama.
Awal mulanya dia sangat kaget dengan segala peraturan ketat dan kegiatan pondok. Untunglah, dia menemukan sahabat-sahabat dari berbagai daerah yang benar-bena menyenangkan. Niatan setengah hatinya kini telah menjadi bulat. Di bawah menara PM inilah mereka berlima justru menciptakan mimpi²i lewat imajinasinya menatapi langit dan merangkai awan-awan menjadi negeri impian. Mereka yakin kelak impian itu akan terwujud. Karena mereka yakin akan mantra ampuh yang mereka dapatkan dari Kyai Rais (Guru Besar PM), yaitu man jadda wajada, siapa yang bersungguh-sungguh akan berhasil.
Kelebihan novel ini adalah mengubah pola pikir kita tentang kehidupan pondok yang hanya belajar agama saja. Karena dalam novel ini selain belajar ilmu agama, ternyata juga belajar ilmu umum seperti bahasa inggris, arab, kesenian dll. Pelajaran yang dapat dipetik adalah jangan pernah meremehkan sebuah impian setinggi apapun itu, karena allah Maha mendengar doa dari umatNya
Referensi : http://kumpulanilmu2.blogspot.com/2012/12/contoh-resensi-novel-negeri-5-menara.html
Judul resensi novel : Negeri 5 Menara
Pengarang : A. Fuadi
Penerbit : Gramedia Pustaka Utama
Tahun Terbit : Agustus 2010
Kota Terbit : Jakarta
Jumlah Halaman : 424 hal
Pendahuluan : Novel Negeri 5 Menara karya Ahmad Fuadi yang merupakan novel best seller ini, menceritakan kisah lima orang sahabat yang mondok di sebuah pesantren yaitu Pondok Madani (PM). Novel best seller ini merupakan novel pertama dari trilogi yang secara apik bercerita tentang dunia pendidikan khas pesantren, lengkap dengan segala pernak-pernik kehidupan para santrinya. Sejak pertama kali diterbitkan pada Juli 2009, buku Negeri 5 Menara karya Ahmad Fuadi telah terjual lebih dari 100 ribu eksemplar. "Novel ini telah terjual 125.723 eksemplar.
Pengarang : Ahmad Fuadi (lahir di Maninjau, Sumatra Barat, 30 Desember 1972; umur 39 tahun) adalah novelis, pekerja sosial dan mantan wartawan dari Indonesia. Novel pertamanya adalah novel Negeri 5 Menara yang merupakan buku pertama dari trilogi novelnya. Karya fiksinya dinilai dapat menumbuhkan semangat untuk berprestasi.
Sinopsis : Alif Fikri adalah seorang yang sangat menginginkan sekolah di SMA Bukittinggi Sumatera Barat dengan berbekal nilai ujian yang lumayan bagus. Namun mimpinya seakan sirna, musnah tak berbekas, karena Amaknya tidak mengijinkan. Beliau ingin Alif sekolah di Madrasah Aliyah yang berbasis agama, dengan alasan Amak ingin Alif menjadi Ustad (Ulama). Dengan setengah hati, Alif menerima keinginan Amaknya untuk sekolah agama.
Awal mulanya dia sangat kaget dengan segala peraturan ketat dan kegiatan pondok. Untunglah, dia menemukan sahabat-sahabat dari berbagai daerah yang benar-bena menyenangkan. Niatan setengah hatinya kini telah menjadi bulat. Di bawah menara PM inilah mereka berlima justru menciptakan mimpi²i lewat imajinasinya menatapi langit dan merangkai awan-awan menjadi negeri impian. Mereka yakin kelak impian itu akan terwujud. Karena mereka yakin akan mantra ampuh yang mereka dapatkan dari Kyai Rais (Guru Besar PM), yaitu man jadda wajada, siapa yang bersungguh-sungguh akan berhasil.
Kelebihan novel ini adalah mengubah pola pikir kita tentang kehidupan pondok yang hanya belajar agama saja. Karena dalam novel ini selain belajar ilmu agama, ternyata juga belajar ilmu umum seperti bahasa inggris, arab, kesenian dll. Pelajaran yang dapat dipetik adalah jangan pernah meremehkan sebuah impian setinggi apapun itu, karena allah Maha mendengar doa dari umatNya
Referensi : http://kumpulanilmu2.blogspot.com/2012/12/contoh-resensi-novel-negeri-5-menara.html
Tugas Summative Bahasa Indonesia "Menyusun Naskah Pidato"
Selesaikan tugas menyusun naskah pidato perpisahan kelas 6. Tugas harus dikumpulkan paling lambat pada hari Selasa tanggal 23 April 2013. Tulislah dengan rapi dan cek kembali sebelum dikumpulkan ke guru.
Lihatlah contoh dan kriteria penilaian di bawah ini. Do your best.
Lihatlah contoh dan kriteria penilaian di bawah ini. Do your best.
contoh_pidato_dengan_peribahasa.docx | |
File Size: | 17 kb |
File Type: | docx |
kumpulan_peribahasa.docx | |
File Size: | 11 kb |
File Type: | docx |
penilaian_menulis_pidato_bahasa_5th_uoi.docx | |
File Size: | 28 kb |
File Type: | docx |
TUGAS SUMMATIVE
PYP 6 BAHASA INDONESIA HOW WE EXPRESS OURSELVES
MENAMPILKAN SENI PERTUNJUKAN
1. Bacalah percapakan drama yang berjudul IKRAR
2. Jawablah pertanyaan tentang percakapan tersebut
3. Tulislah kesimpulan tentang percakapan tersebut
4. Tulislah pendapat atau komentar mengenai isi dari percakapan tersebut
5. Buatlah suatu karya seni yang bisa ditampilkan dan dinikmati oleh orang lain contoh : pembacaan puisi, pementasan drama, storytelling, puppet show, pembacaan cerita pendek, monolog. Jika memilih drama atau puppet show, maka kerjakan dengan kelompok
6. Sebelum pementasan, buatlah naskah terlebih dahulu
7. Siapkan properti yang sesuai
Kriteria Assessment checklist (students point of view):
1. Menjelaskan isi percakapan dengan detail (teks drama)
2. Menggunakan bahasa (pilihan kata) sesuai konteks/seni yang dipilih
3. Menunjukkan alur atau jalan cerita yang berurutan
4. Menerapkan bahasa tubuh, suara, dan ekspresi wajah yang sesuai
5. Menampilkan keseluruhan pertunjukkan yang kreatif (menarik perhatian penonton)
6. Menggunakan properti yang mendukung pertunjukan
MENAMPILKAN SENI PERTUNJUKAN
1. Bacalah percapakan drama yang berjudul IKRAR
2. Jawablah pertanyaan tentang percakapan tersebut
3. Tulislah kesimpulan tentang percakapan tersebut
4. Tulislah pendapat atau komentar mengenai isi dari percakapan tersebut
5. Buatlah suatu karya seni yang bisa ditampilkan dan dinikmati oleh orang lain contoh : pembacaan puisi, pementasan drama, storytelling, puppet show, pembacaan cerita pendek, monolog. Jika memilih drama atau puppet show, maka kerjakan dengan kelompok
6. Sebelum pementasan, buatlah naskah terlebih dahulu
7. Siapkan properti yang sesuai
Kriteria Assessment checklist (students point of view):
1. Menjelaskan isi percakapan dengan detail (teks drama)
2. Menggunakan bahasa (pilihan kata) sesuai konteks/seni yang dipilih
3. Menunjukkan alur atau jalan cerita yang berurutan
4. Menerapkan bahasa tubuh, suara, dan ekspresi wajah yang sesuai
5. Menampilkan keseluruhan pertunjukkan yang kreatif (menarik perhatian penonton)
6. Menggunakan properti yang mendukung pertunjukan
IKRAR
Bel tanda istirahat kedua berbunyi. Anak-anak berhamburan ke luar dari kelas. Ada yang ke kantin, ada pula yang bermain-main di halaman. Ratna, Via, Meilani menuju kursi panjang di halaman sekolah. Mereka duduk santai sambil mengobrol.
Ratna : ”Me, sebentar lagi kita akan meninggalkan sekolah ini!”
Mei : ”Iya, ya. Sebentar lagi kita tidak akan melihat senyum ramah Pak Roni dan sapaan lembut Bu Lidya.”
Ratna : ”Aku sedih, Me. Rasanya berat meninggalkan sekolah ini.” (tertunduk lesu dengan mata berkaca-kaca).
Mei : (merangkul pundak Ratna) ”Sama, Rat. Aku, Via, dan teman-teman yang lain juga begitu. Tapi kita tidak boleh cengeng.”
Via : (merentangkan kedua tangan di depan Ratna) ”Aduh... Tuan Putri, kenapa bersedih? Adakah sesuatu yang mengganggu pikiranmu, Tuan Putri?”
Mei : ”Jangan meledek begitu, Vi! Ini masalah serius.”
Via : ”Ya...ya, aku juga serius. Ada apa teman?”
Ratna : ”Aku sedih karena sebentar lagi kita akan meninggalkan sekolah tercinta ini.”
Via : ”Sedih sih sedih. Tapi kita harus berpikir ke depan. Bagaimana cara kita membanggakan hati Bapak/Ibu Guru di sekolah yang kita cintai ini. Itu yang perlu kita pikirkan.”
Mei : ”Caranya gimana, coba?”
Via : ”Kita harus bisa masuk di sekolah favorit! Makin banyak siswa SD kita yang diterima di sekolah favorit, makin banggalah Bapak/Ibu Guru. Nama SD kita pun makin cemerlang.”
Ratna : (mengangkat muka) ”Via benar. Kita harus berpandangan ke depan”.
Mei : ”Nah, begitu dong. Mulai sekarang, mari kita tingkatkan semangat belajar! Kita harus bisa masuk sekolah favorit!”
Ratna : ”Kita harus bisa membanggakan Bapak/Ibu Guru!”
Via : ”Sekarang, mari kita berikrar.” (Menggandeng tangan Ratna dan Mei. Mereka saling bergandengan tangan, membentuk lingkaran).
Ratna : ”Ikrar! Kami akan terus mencintai sekolah ini.”
Mei : ”Kami akan berusaha diterima di sekolah favorit.”
Via : ”Kami akan berusaha menjadi yang terbaik di sekolah baru.”
Ratna : ”Agar Bapak/Ibu Guru bangga pada kami.”
Ratna+Via+Mei : (Melepaskan gandengan lalu bertepuk tangan sambil bersorak) ”Hore ...”
Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini!
1. Siapakah yang mengobrol di halaman sekolah?
2. Masalah apa yang mereka bicarakan?
3. Bagaimana tekad mereka untuk membanggakan hati Bapak/Ibu Guru?
4. Bagaimana komentarmu terhadap tekad Ratna, Mei, dan Via?
5. Apa yang seharusnya dilakukan anak yang hendak lulus terhadap sekolahnya?
Ratna : ”Me, sebentar lagi kita akan meninggalkan sekolah ini!”
Mei : ”Iya, ya. Sebentar lagi kita tidak akan melihat senyum ramah Pak Roni dan sapaan lembut Bu Lidya.”
Ratna : ”Aku sedih, Me. Rasanya berat meninggalkan sekolah ini.” (tertunduk lesu dengan mata berkaca-kaca).
Mei : (merangkul pundak Ratna) ”Sama, Rat. Aku, Via, dan teman-teman yang lain juga begitu. Tapi kita tidak boleh cengeng.”
Via : (merentangkan kedua tangan di depan Ratna) ”Aduh... Tuan Putri, kenapa bersedih? Adakah sesuatu yang mengganggu pikiranmu, Tuan Putri?”
Mei : ”Jangan meledek begitu, Vi! Ini masalah serius.”
Via : ”Ya...ya, aku juga serius. Ada apa teman?”
Ratna : ”Aku sedih karena sebentar lagi kita akan meninggalkan sekolah tercinta ini.”
Via : ”Sedih sih sedih. Tapi kita harus berpikir ke depan. Bagaimana cara kita membanggakan hati Bapak/Ibu Guru di sekolah yang kita cintai ini. Itu yang perlu kita pikirkan.”
Mei : ”Caranya gimana, coba?”
Via : ”Kita harus bisa masuk di sekolah favorit! Makin banyak siswa SD kita yang diterima di sekolah favorit, makin banggalah Bapak/Ibu Guru. Nama SD kita pun makin cemerlang.”
Ratna : (mengangkat muka) ”Via benar. Kita harus berpandangan ke depan”.
Mei : ”Nah, begitu dong. Mulai sekarang, mari kita tingkatkan semangat belajar! Kita harus bisa masuk sekolah favorit!”
Ratna : ”Kita harus bisa membanggakan Bapak/Ibu Guru!”
Via : ”Sekarang, mari kita berikrar.” (Menggandeng tangan Ratna dan Mei. Mereka saling bergandengan tangan, membentuk lingkaran).
Ratna : ”Ikrar! Kami akan terus mencintai sekolah ini.”
Mei : ”Kami akan berusaha diterima di sekolah favorit.”
Via : ”Kami akan berusaha menjadi yang terbaik di sekolah baru.”
Ratna : ”Agar Bapak/Ibu Guru bangga pada kami.”
Ratna+Via+Mei : (Melepaskan gandengan lalu bertepuk tangan sambil bersorak) ”Hore ...”
Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini!
1. Siapakah yang mengobrol di halaman sekolah?
2. Masalah apa yang mereka bicarakan?
3. Bagaimana tekad mereka untuk membanggakan hati Bapak/Ibu Guru?
4. Bagaimana komentarmu terhadap tekad Ratna, Mei, dan Via?
5. Apa yang seharusnya dilakukan anak yang hendak lulus terhadap sekolahnya?
SURAT RESMI DAN SURAT PRIBADI
Surat adalah sarana komunikasi untuk menyampaikan informasi tertulis oleh suatu pihak kepada pihak lain. Pada umumnya, dibutuhkan perangko dan amplop sebagai alat ganti bayar jasa pengiriman. Semakin jauh tujuan pengiriman surat maka nilai yang tercantum di perangko harus semakin besar juga (http://id.wikipedia.org/wiki/Surat)
KALIMAT PERINTAH, PERMINTAAN DAN PENGANDAIAN
Kalimat PerintahKalimat perintah
Kalimat perintah adalah kalimat yang maknanya memberikan perintah untuk melakukan sesuatu. Kalimat perintah biasanya diakhiri dengan tanda baca seru (!) Berdasarkan maknanya kalimat perintah dibagi atas v Perintah biasa atau suruhan Contoh : Bacalah buku tentang tata surya itu itu sampai tuntas ! Minumlah obat itu agar kau lekas sembuh ! v Perintah larangan Contoh : Jangan membuang sampah sembarangan ! Dilarang merokok ! v Perintah ajakan Biasanya menggunakan kata yang bermakna ajakan seperti ayo dan mari Contoh : Ayo kita belajar bersama ! Mari kita lestarikan seni dan budaya Indonesia ! v Perintah permintaan Contoh : Mampirlah ke rumahku esok lusa ! Datanglah ke peresmian kantorku Minggu depan ! |
Kalimat PermintaanKalimat permintaan menggunakan kata bagaimana kalau, mohon atau minta.
Contoh : Bagaimana kalau Ibu datang lagi nanti siang? Mohon Bapaktidak pergi waktu ulangtahunku nanti. Saya minta Kakak bersedia menunggu sebentar lagi. |
Kalimat PengandaianKalimat pengandaian menggunakan kata andai, jika, kalau atau apabila.
Contoh : Kalau tidak ada halangan, liburan ini aku akan pergi ke Boscha. Rumahku pasti akan terendam banjir, jika tanggul sampai rusak. |
Kriteria Penilaian Menulis dan Membaca Berita
Unduhlah kriteria penilaian dibawah ini, lalu bacalah dan pahami.
|
|